Asrama Sinema KFT: Di Balik Kamera, Suara Anak Muda Indonesia Sedang Tumbuh
Entertainment News

Asrama Sinema KFT: Di Balik Kamera, Suara Anak Muda Indonesia Sedang Tumbuh

Jakarta – Kabarlagi.id.Di tengah derasnya arus konten digital, siapa sangka, sekelompok pelajar dari berbagai pelosok Indonesia akan berkumpul di tengah hutan kota Ragunan untuk belajar membuat film dari nol. Mereka bukan sekadar ingin jadi ‘pembuat konten’—mereka ingin bercerita, bersuara, dan mengubah dunia lewat sinema.

Inilah semangat yang diusung Asrama Sinema, program pelatihan intensif yang akan digelar pada 1–7 Juli 2025 di Bumi Perkemahan Ragunan, Jakarta Selatan. Selama tujuh hari penuh, 50 pelajar SMA/SMK dan mahasiswa awal dari berbagai daerah akan hidup bersama, belajar bersama, dan berkarya bersama. Tujuan mereka? Membuat film pendek yang benar-benar jujur, orisinil, dan relevan dengan keresahan generasi mereka.

Program ini bukan sembarang pelatihan teknis. Di balik layar, KFT Indonesia (Persatuan Karyawan Film dan Televisi Indonesia) sebagai penyelenggara, merancang Asrama Sinema sebagai ruang aman dan kreatif untuk generasi muda belajar menyuarakan ide dan identitas mereka melalui medium film.

“Kami percaya, suara anak muda Indonesia penting untuk didengar. Lewat film, mereka bisa menyuarakan keresahan, harapan, dan identitas mereka sendiri,” ujar Naswan Iskandar, Ketua Pelaksana Asrama Sinema.Jumat (27/6/2025).

Setiap peserta akan mendapatkan bimbingan langsung dari para pelaku industri perfilman profesional—sutradara, penulis skenario, sinematografer, hingga editor—yang selama ini berkarya di layar lebar maupun platform digital. Tak hanya teori, mereka juga akan langsung memproduksi film pendek dalam kelompok kecil, dari ide awal hingga pascaproduksi.

Yang menarik, Asrama Sinema secara aktif mendorong keberagaman peserta. Dari lebih dari 100 pendaftar, terpilih 50 peserta dengan latar sosial, budaya, dan geografis yang sangat beragam—menunjukkan bahwa film bisa jadi bahasa pemersatu sekaligus ruang kritik yang inklusif.

Di akhir program, seluruh karya peserta akan ditayangkan dalam Pemutaran Karya Asrama Sinema 2025, yang terbuka untuk publik dan media. Film-film tersebut juga disiapkan untuk dikirim ke berbagai festival film pelajar, baik di dalam maupun luar negeri.

Mengapa Ini Penting?

Di tengah minimnya pendidikan film yang terjangkau untuk anak muda di luar kota-kota besar, inisiatif seperti Asrama Sinema menjadi vital. Ia membuka ruang belajar nonformal yang tetap serius, profesional, dan visioner. Bukan hanya untuk mencetak sineas baru, tapi untuk membangun masyarakat yang lebih kritis, reflektif, dan berani berbicara lewat medium yang paling kuat hari ini: gambar bergerak.

Film bukan hanya milik industri besar. Lewat Asrama Sinema, film menjadi milik mereka yang punya cerita dan keberanian untuk menceritakannya.

Tentang KFT Indonesia:
KFT Indonesia adalah organisasi profesi pekerja film dan televisi Indonesia yang telah berdiri sejak 1964. Selain menjadi payung advokasi bagi para profesional industri, KFT juga aktif dalam pengembangan kapasitas dan pendidikan sinema untuk generasi muda.(Red).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *