Kemandirian Pesantren  Melalui Pusat Grosir di Ponpes Salaf Tegalrejo
News

Kemandirian Pesantren  Melalui Pusat Grosir di Ponpes Salaf Tegalrejo

Magelang – Kabarlagi.id.Pondok Pesantren Salaf Tegalrejo di Magelang, Jawa Tengah, menjadi salah satu contoh sukses integrasi pendidikan agama dan pemberdayaan ekonomi melalui Pusat Grosir Pesantren. Program ini merupakan bagian dari inisiatif inkubasi bisnis yang didukung oleh Direktorat Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren, Ditjen Pendidikan Islam, Kementerian Agama RI.

Langkah Strategis Kemandirian Pesantren
Direktur Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren, Dr. Basnang Said, S.Ag., M.Ag., dalam keterangan tertulisnya pada Kamis, 15 November 2024, menyatakan bahwa pendirian Pusat Grosir Pesantren adalah langkah strategis untuk memperkuat kemandirian ekonomi pesantren. Program ini dirancang tidak hanya untuk mendukung kebutuhan operasional pesantren tetapi juga untuk meningkatkan pembangunan infrastruktur pendidikan.

“Pusat Grosir Pesantren adalah upaya mengintegrasikan dakwah dengan keterampilan wirausaha yang berkelanjutan. Pesantren tidak hanya menjadi pusat pendidikan keagamaan, tetapi juga agen pembangunan ekonomi di wilayahnya,” ujar Dr. Basnang Said.

Kearifan Lokal dan Peran Ekonomi
Pasar Tegalrejo yang terkenal dengan aktivitas ekonominya menjadi pusat kulakan tradisional bagi warga. Selain itu, ikon kuliner khas Magelang seperti gethuk menambah daya tarik daerah ini. Kehadiran Pusat Grosir Pesantren semakin memperkuat kontribusi pesantren dalam mendukung ekonomi masyarakat.

Menurut Ibu Siti, seorang ibu rumah tangga, “Adanya Pusat Grosir Pesantren sangat membantu kami dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari. Harganya terjangkau dan lokasinya dekat.” Hal senada disampaikan Pak Budi, pedagang kecil, yang merasa terbantu dengan ketersediaan barang dagangan lengkap dan harga bersaing.

Sejarah dan Perkembangan Ponpes API Tegalrejo
Pondok Pesantren Asrama Perguruan Islam (API) Tegalrejo didirikan oleh KH. Chudlori pada tahun 1944. Berawal tanpa nama, pesantren ini kemudian dinamai API pada tahun 1947 setelah melalui shalat istikharah. KH. Muhammad Yusuf Chudlori, pengasuh pesantren, menyampaikan bahwa bantuan program inkubasi bisnis dari Kementerian Agama RI sangat mendukung pengembangan kemandirian pesantren.

Manajemen Bisnis yang Terencana
KH. Achmad Izzuddin, Ketua Yayasan API Tegalrejo, menjelaskan bahwa keberhasilan program ini bergantung pada manajemen yang matang. “Analisis kebutuhan, segmentasi pasar, dan penerapan teknologi informasi seperti sistem kasir modern menjadi kunci kesuksesan Pusat Grosir Pesantren,” jelasnya.

Perhatian pada Produk dan Pelayanan
Untuk menjaga kepercayaan masyarakat, produk yang dijual dipastikan berkualitas, dengan kemasan rapi dan masa berlaku yang aman. Upaya ini bertujuan memberikan pelayanan terbaik, harga terjangkau, dan pengalaman belanja yang memuaskan.

Waspada Penipuan
Direktorat Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren mengingatkan masyarakat untuk waspada terhadap penipuan yang mengatasnamakan pemberi bantuan. Informasi resmi hanya tersedia melalui situs web Kementerian Agama RI dan media sosial resmi mereka.

Pusat Grosir Pesantren ini diharapkan menjadi inspirasi bagi pesantren lain di Indonesia untuk terus berinovasi dalam menciptakan kemandirian ekonomi yang bermanfaat bagi masyarakat luas.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *