Jakarta, – Kabarlagi.id Dalam sebuah forum silaturahmi yang digelar di Kantor Walikota Jakarta Utara, Perjuangan Walisongo Indonesia Lintas Sektoral (PWI-LS) Jakarta menyampaikan aspirasi penting terkait polemik Makam Mbah Priok yang selama ini menjadi perhatian masyarakat.
Kegiatan ini dihadiri oleh Walikota Jakarta Utara, Kapolres Metro Jakarta Utara, Dandim Jakarta Utara,Kemenag,Kepala Kejaksaan Negeri (Kejari) Jakarta Utara, serta sejumlah perwakilan dari ormas Islam seperti Muhammadiyah, PCNU, Persis, DMI, dan juga Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB).Kamis, (25/9/2025).

Dalam sambutannya, Ketua PWI-LS DKI Jakarta, KH. Ahmad Mukhlis Fadhlil, menyampaikan lima poin tuntutan tegas kepada Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Utara dan pihak terkait, khususnya menyangkut kejelasan status lokasi yang selama ini dikenal sebagai Makam Mbah Priok di kawasan eks TPU Dobo, Koja, Jakarta Utara.
Lima Tuntutan PWI-LS Terkait Makam Mbah Priok
- Penertiban Kawasan Eks TPU Dobo PWI-LS meminta agar bangunan liar yang berada di kawasan eks TPU Dobo segera ditertibkan. Mereka juga meminta agar wisata religi yang mengatasnamakan Makam Mbah Priok ditutup karena dianggap menyesatkan. Selain itu, marka jalan menuju lokasi tersebut diminta untuk dibongkar.
- Pemindahan Makam Tahun 1997 Disebutkan bahwa pada tahun 1997, seluruh makam yang ada di TPU Dobo telah dipindahkan ke TPU Budi Darma oleh Dinas Pemakaman DKI Jakarta, sehingga tidak ada lagi jenazah yang dikubur di lokasi tersebut.
- Fatwa MUI DKI Jakarta Berdasarkan kajian dari Majelis Ulama Indonesia (MUI) DKI Jakarta, dinyatakan bahwa tidak ada makam Mbah Priok di lokasi tersebut, dan narasi seputar keberadaan makam tersebut dianggap sebagai penyesatan akidah.
- Penolakan Cagar Budaya PWI-LS juga mendesak Gubernur DKI Jakarta, Bapak H. Pramono Anung, untuk mencabut dan membatalkan pendaftaran kawasan tersebut sebagai situs cagar budaya.
- Tuntutan Hukum Terhadap Pengelola PWI-LS meminta aparat penegak hukum untuk mengusut dugaan penyesatan dan pembohongan publik yang dituding dilakukan oleh Saudara Ali Zaenal, yang disebut sebagai pengelola makam.

Walikota Jakut Serukan Kondusifitas
Menanggapi pernyataan tersebut, Walikota Jakarta Utara.Hendra Hidayat menegaskan pentingnya menjaga stabilitas dan ketertiban wilayah. Ia berharap agar seluruh elemen masyarakat tetap menjunjung tinggi komunikasi dan dialog dalam menyikapi persoalan yang berkembang di tengah masyarakat.
“Kami mengajak semua pihak untuk menjaga kondusifitas wilayah Jakarta Utara. Silaturahmi seperti ini penting sebagai ruang penyampaian aspirasi sekaligus memperkuat semangat kebersamaan,” ujar Walikota.
KH. Ahmad Mukhlis Fadhlil juga menegaskan bahwa PWI-LS siap untuk terus menjalin komunikasi dengan seluruh pemangku kepentingan agar solusi yang diambil tidak menimbulkan konflik horizontal dan tetap berada dalam koridor hukum serta ukhuwah Islamiyah.**