Jakarta –Kabarlagi.id. Di tengah gemerlapnya kota metropolitan, ada satu aroma yang mampu menghentikan langkah dan membuat siapa pun menoleh: aroma sate Madura yang terbakar sempurna di atas arang. Kuliner khas dari Pulau Madura ini bukan sekadar makanan, melainkan warisan rasa yang menembus zaman. Dan bagi warga Jakarta Selatan khususnya para pencinta kuliner malam dua nama legendaris selalu jadi pembicaraan: Sate RSPP dan Sate Apjay H. Asmad.
Warisan Rasa Sejak 1960-an: Sate RSPP
Berdiri kokoh sejak 1964, Sate RSPP yang terletak tepat di depan Rumah Sakit Pusat Pertamina, tak hanya menyajikan sate ia menyajikan kenangan. Asap tipis dari bara api yang mengepul setiap malam seolah menjadi penanda tak resmi bahwa tempat ini hidup, dan terus menggoda siapa pun yang lewat. Dari pejabat hingga selebriti, bahkan aktor Korea Ji Chang Wook, semua pernah mencicipi legitnya sate di sini.
Menu andalan mereka adalah sate ayam dan kambing Madura, disajikan dengan bumbu kacang kental khas Madura yang gurih dan sedikit manis. Tak ketinggalan varian sate taichan bagi penggemar rasa pedas yang menyengat. Seporsi 10 tusuk dibanderol mulai dari Rp 25.000 hingga Rp 30.000 harga yang sepadan untuk pengalaman kuliner yang otentik dan berkelas.
Aroma Nostalgia di Panglima Polim: Sate Apjay H. Asmad
Jika Anda berjalan menyusuri Jalan Panglima Polim IX saat malam mulai turun, jangan heran jika hidung Anda menangkap aroma sate yang menggoda dari kejauhan. Itu adalah panggilan tak tertulis dari Sate Apjay H. Asmad, yang telah berjualan sejak 1971 dan kini menetap di kawasan Apjay Food Market, Dharmawangsa.
Keunikan sate Apjay tak hanya terletak pada resepnya, tapi juga pada teknik memasaknya. Sate dibumbui, lalu dibakar dua kali: pertama hingga setengah matang, lalu dioles lagi dengan minyak hasil sulingan kacang dan jeruk nipis bukan lemak sebelum dibakar ulang hingga matang sempurna. Hasilnya adalah sate dengan aroma yang segar, rasa yang dalam, dan tekstur daging yang juicy.
Dengan harga mulai dari Rp 24.000 hingga Rp 29.000, Sate Apjay menjadi salah satu ikon kuliner malam Jakarta Selatan yang wajib dicoba, terutama bagi generasi muda pencinta makanan legendaris dengan sentuhan modern.
Kuliner Madura, Gaya Anak Jaksel
Meski berasal dari Madura, kedua warung sate ini telah menjelma menjadi bagian dari identitas kuliner anak Jaksel mereka yang tak hanya mencari rasa, tapi juga cerita. Bukan hal aneh jika malam-malam di kedua tempat ini berubah menjadi ajang temu lintas generasi, dari keluarga hingga komunitas pecinta kuliner.
Sate Madura memang punya rahasia yang tak mudah ditiru: kombinasi sempurna antara bumbu kacang, aroma asap, dan sejarah panjang yang meresap dalam setiap tusukannya. Dan di tangan para penjaja legendaris seperti Sate RSPP dan Sate Apjay, warisan itu terus hidup, menjadi bukti bahwa makanan bukan sekadar santapan melainkan pengalaman.(Djo)