Jakarta, — Kabarlagi.id.Tahu Crispy Krenyesss ikut hadir mensponsori pegelaran budaya betawi.Hiruk pikuk budaya Betawi kembali menggema di panggung Setu Babakan, Jakarta Selatan, Sabtu sore (12/7/2025). Lewat gelaran lenong bertajuk “Cinte Setengah Mateng”, penonton disuguhi sebuah pertunjukan yang tak sekadar mengundang tawa, namun juga memuat nilai-nilai kearifan lokal yang kental dengan semangat kebersamaan dan keberagaman.
Dipentaskan oleh Lenong Modern Bejana Perak, kelompok seni bentukan Harry De Fretes, pertunjukan ini membawa angin segar bagi eksistensi lenong di tengah arus budaya digital global. Harry, yang juga bertindak sebagai penulis naskah sekaligus sutradara, menghadirkan cerita ringan nan jenaka dengan gaya khas lenong yang egaliter, penuh celetukan, namun sarat makna.
Dibintangi oleh Ika Amoy, David Lau, Baher, Inong, Oky, dan Comala, lakon “Cinte Setengah Mateng” menjadi gambaran kehidupan masyarakat urban Jakarta yang kompleks, namun tetap menjunjung tinggi nilai gotong royong dan cinta kasih.
Sukmawati, owner Tahu Chispy Krenyesss yang turut mensponsori dan turut hadir dalam pertunjukan tersebut, menyampaikan apresiasinya. “Menonton lenong adalah salah satu cara merawat kearifan lokal. Di tengah gempuran budaya asing yang masuk lewat gadget, kita harus memperkuat jati diri bangsa lewat seni tradisional seperti ini,” tuturnya.
Menurut Sukmawati, lenong bukan hanya tontonan lucu, melainkan juga media pembelajaran budaya yang sarat pesan moral. “Generasi muda perlu tahu bahwa nilai-nilai seperti kejujuran, persaudaraan, dan kesederhanaan bisa diajarkan lewat kesenian seperti lenong,” tambahnya.
Pagelaran ini menjadi bukti bahwa budaya lokal masih memiliki ruang untuk berkembang, selama dikemas dengan gaya kekinian. Dan dengan pendekatan yang inklusif serta penuh warna, Lenong Modern Bejana Perak berhasil menyentuh hati penonton lintas generasi.
Tak hanya hiburan, lenong kini kembali menjadi media edukasi budaya menyadarkan kita bahwa di balik tawa, tersimpan identitas yang perlu dijaga.(Masdjo)
