Jakarta — Kabarlagi.id.Di tengah percepatan teknologi pada era Revolusi Industri 5.0, mahasiswa, khususnya di bidang Informatika, dituntut untuk memiliki keterampilan yang adaptif, inovatif, dan siap bersaing di kancah global. berkomitmen sebagai Kampus Digital Bisnis penuh untuk mempersiapkan lulusannya menghadapi tantangan industri yang semakin kompetitif.
Ketua Program Studi Informatika UNM, Arfhan Prasetyo, menekankan bahwa keterampilan teknis saja tidak lagi cukup. Mahasiswa juga perlu membangun soft skill seperti berpikir kritis, kemampuan problem solving, serta kolaborasi dalam tim. Selain itu, penguasaan teknologi mutakhir seperti kecerdasan buatan (AI), Internet of Things (IoT), dan keamanan siber menjadi keharusan.
“Sebagai Kampus Digital Bisnis, UNM menghadirkan kurikulum yang selaras dengan kebutuhan industri masa kini. Kami mendorong mahasiswa untuk aktif dalam proyek berbasis teknologi, mengikuti kompetisi inovasi, serta terlibat dalam penelitian yang berkontribusi bagi perkembangan dunia digital,” ujar Arfhan dalam rilis yang diterima, Rabu (30/4).
Melalui berbagai program akademik dan non-akademik, UNM berupaya mencetak lulusan Informatika yang tidak hanya unggul secara teknis, tetapi juga memiliki daya saing global. Pendekatan ini bertujuan untuk membentuk mahasiswa yang siap menghadapi, bahkan menciptakan, perubahan di era Revolusi Industri 5.0.
“Mahasiswa Informatika harus siap menjadi pelaku inovasi di industri digital. Dengan kombinasi keterampilan teknis dan soft skill yang kuat, mereka akan mampu menghadapi tantangan masa depan dengan lebih percaya diri,” tutupnya.***
