Aksi Aliansi Mahasiswa Jakarta di Mahkamah Agung
News

Aksi Aliansi Mahasiswa Jakarta di Mahkamah Agung

Jakarta,- Kabarlagi.id.Harapan publik terhadap lembaga tertinggi peradilan di Indonesia tetap masih ada. Khususnya pada Mahkamah Agung RI jika serius mau berbenah, Hal tersebut disampaikan Kordinator Aliansi Mahasiswa Jakarta, Reza Prastia (12/9).

“Kami percaya bahwa Mahkamah Agung masih memiliki kesempatan untuk membuktikan komitmennya terhadap penegakan hukum yang adil dan bersih, jika benar-benar mau berbenah” kata Reza.

Menurutnya, publik berharap agar Mahkamah Agung mampu melakukan pembenahan internal.

“Mahkamah Agung agar segera lakukan penyelesaian pembenahan institusinya secara terbuka untuk mengembalikan kepercayaan masyarakat terhadap lembaga peradilan tertinggi ini”, jelasnya.

Ia menjelaskan adanya desakan publik agar Mahkamah Agung dapat segera mereformasi kelembagaan buntut berbagai isu dugaan pelanggaran profesionalitas.

“Kami menuntut reformasi menyeluruh dalam pengelolaan keuangan di MA serta penegakan etika yang lebih kuat. Ini kesempatan bagi Mahkamah Agung untuk kembali menunjukkan integritasnya sebagai pilar keadilan di Indonesia,” tutup Reza.

Menurutnya, banyak dugaan pelanggaran yang dilakukan terjadi di lembaga Peradilan tertinggi di Indonesia, termasuk adanya dugaan korupsi.

“Kami prihatin, kok banyak sekali terjadi pelanggaran hukum di tubuh MA, apalagi ada dugaan kasus yang melibatkan Wakil Ketua Mahkamah Agung Bidang Yudisial, Sunarto, beserta sejumlah pejabat lainnya. Situasi ini mengguncang kepercayaan publik. Namun, masyarakat tetap berharap agar Mahkamah Agung dapat segera bangkit dan menunjukkan integritasnya”, benernya.

Lanjutnta, Ia bersama elemen mahasiswa yang tergabung Aliansi Mahasiswa Jakarta akan mengawal marwah MA.

“Aksi kami menekankan pentingnya Mahkamah Agung menjaga standar profesionalisme dan transparansi dalam pengelolaan keuangan negara. Kami mendesak Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk segera mengusut kasus dugaan korupsi yang terjadi di MA secara transparan”, tandasnya.

Reza berharap adanya penyelesaian yang adil atas dugaan pemotongan Dana Honorarium Penanganan Perkara (HHP) sebagai langkah penting untuk mengembalikan kepercayaan publik terhadap MA.

“Kami masih percaya bahwa Mahkamah Agung mampu bersih dari praktik korupsi jika dilakukan reformasi struktural yang menyeluruh,” pungkas Reza.**

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *