Jakarta, — Kabarlagi.id.Dalam suasana khidmat namun penuh semangat kebersamaan, Pengurus Pokdarkamtibmas Bhayangkara Subsektor 41 Grogol Utara, Sektor Kebayoran Lama, resmi menetapkan dan melantik ketua baru untuk periode 2025–2030. Acara berlangsung di Posko 00 Sekretariat Pokdarkamtibmas Jajaran 41 yang terletak di Jl. Pulo Tanjung, wilayah Lingkar RW.006, RW.014, RW.015, dan RW.016 Kelurahan Grogol Utara, Kecamatan Kebayoran Lama, Sabtu (21/6/2025).
Kegiatan diawali dengan doa bersama yang dipimpin oleh Haji Endang Sardi, diikuti dengan penampilan tarian pembuka dari Sanggar Betawi Gledeg yang turut memeriahkan suasana.
Secara aklamasi, Alek Dwi Mulyadi Widodo ditetapkan dan dilantik sebagai Ketua Pokdarkamtibmas Bhayangkara Subsektor 41 Grogol Utara untuk masa bakti 2025–2030. Pelantikan ini menjadi tonggak penting dalam memperkuat sinergi masyarakat dengan kepolisian dalam menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas) di lingkungan sekitar.
Turut hadir dalam acara tersebut Sekretaris Pokdarkamtibmas Sektor Kebayoran Lama, Sarifudin (Ibeng), yang mewakili Ketua Sektor Sutomo, ST. Selain itu, tampak pula perwakilan dari Danramil Kebayoran Lama, perwakilan Lurah Grogol Utara, serta tokoh senior Pokdarkamtibmas Bhayangkara seperti Bapak Agenanda Djatmika dan H. Arif Afdal, S.M.Kn.
Kapolsek Kebayoran Lama, AKP Harnas Prihandito, S.I.K., dalam sambutannya menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya pelantikan ini. “Saya ucapkan selamat atas suksesnya pelantikan Ketua Pokdarkamtibmas Bhayangkara Subsektor 41 Grogol Utara ini. Tetap solid, guyub, dan bersinergi demi terciptanya kamtibmas yang aman dan kondusif,” ujarnya.
Sementara itu, Ketua terpilih Alek Dwi Mulyadi Widodo dalam pidatonya menyatakan ‘komitmennya untuk menggerakkan roda organisasi secara inklusif dan penuh tanggung jawab. Ia mengajak seluruh elemen masyarakat untuk terus menjaga kebersamaan dalam mewujudkan lingkungan yang aman dan tertib”.kata Alex.
Momen bersejarah ini juga sekaligus menjadi ajang peresmian Pos Subsektor 41 oleh Kapolsek Kebayoran Lama, yang dilakukan secara simbolis melalui penekanan sirine.
Acara ditutup dengan suguhan budaya khas Betawi, termasuk pertunjukan tarian tradisional yang memperkuat identitas lokal sekaligus mempererat tali silaturahmi antar warga dan tokoh masyarakat.
Pelantikan ini bukan hanya sekadar seremoni, namun juga menjadi bukti nyata komitmen masyarakat dan aparat keamanan dalam membangun lingkungan yang aman, rukun, dan harmonis.(masdjo)
